Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa
meminta Satuan Karya (SATKAR) Ulama Indonesia bisa memberikan kontribusi dalam kemandirian ekonomi dalam kaitannya soal kesejahteraan. Sebab kalau bisa mengendalikan kesejahteraan tentu akan berimbas kepada kesejahteraan Ulama dengan Umatnya.
Hal itu disampaikan Ali Masykur Musa saat memberikan materi di seminar yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai GOLKAR MPR RI dengan Tema “Peran Strategis Ulama Untuk Peningkatan Demokrasi Dan Kesejahteraan Bangsa”, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (21/3/23)
Seminar yang diselenggarakan dalam rangka rangkaian Milad ke 53 tahun SATKAR ULAMA ini dibuka Ketua Umum Satkar Ulama Abuya Ir. HM. Idris Laena, MH dengan memperkenalkan beberapa jajaran pengurus DPP SATKAR Ulama. Hadir dalam seminar tersebut para peserta dari berbagai pengurus Satkar Ulama dari berbagai kepengurusan di daerah serta organisasi sayap seperti AMSI (Angkatan Muda Satkar Ulama).
Seminar kali ini mengusung tentang peran strategis Ulama untuk peningkatan demokrasi dan kesejahteraan bangsa dalam kehidupan bernegara. Sebab saat ini banyak orang kaya namun sangat minim dari pemilik modal ini berasal dai kalangan Ulama.
“Karena itu orang yang bersama ulama adalah yang akan selamat dan nasibnya akan lebih baik, kemudian dalam membangun kebaikan itu ialah soal pemimpin umat harus bisa memberikan pendidikan ekonomi buat kesejahteraan umat” kata Ali Masykur Musa.
Ali menyebut saat ini banyak orang Indonesia yang menjadi pengusaha atau pemilik modal sangat jarang yang berlatar ulama. Ali mencontohkan beberapa pemilik modal di Indonesia yang masih bersifat memonopoli dalam sistem perekonomian di Indonesia.
”Banyak dai para pemilik modal di Indonesia saat ini masih adanya posisi kekuasaan dalam peran perekonomian yang masih bersifat monopoli dan ini tentu sangat tidak sehat buat keadilan dalam sistem kapitalustik seperi ini. Ulama sangat mempunyai otiritas sebagai pemimpin umat dan sudah sewajarnya juga bisa membangun pondasi buat memberikan pendidikan terbaru soal perekonomian sebagai alternatif buat cara mendistribusikan keadilan bagi umat dan masyarakat indonesia yang azas perekonomiannya berdasarkan ekonomi pancasila ini,” ucapnya.
Ali menyebut, cita-cita membangun negara berbasis kesejahteraan dan berasas ekonomi pancasila di Indonesia selaras dengan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Ali,
“NU mendukung kemandirian dalam usaha usaha mensejahterakan umat di Indonesia berlandaskan ,” ujarnya.
Ali menyebut Sila ke lima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjadi representasi dan menyatukan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
“Kaum ulama semesti sudah harus dimulai untuk buat badan badan usaha untuk menampung sistem perekonomian baru dikalangan umat Islam supaya bisa memberikan rasa keadilan bersama sesuai dengan sila ke lima Pancasila ,” tegasnya
Seperti diketahui bersama, Satkar Ulama Indonesia dibawah Ketua Umum Abuya Idris Laena dalam beberapa pekan terakhir ini sedang melakukan rangkaian hari jadi atau Milad ke 53 tahun dengan Ziarah Kubur makam pendiri Satkar Ulama K.H Mahmud di Desa Tanjungsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten pada Minggu (12/3), dan pada Selasa (21/3/23) dilakukan seminar bekerjasama dengan Fraksi Golkar MPR RI dengan mengahdirkan para pemateri seperti K.H Ali Masykur Musa juga Dr.Ma’mun Murod Al-barbasyi M.Si.
© Seminar Satkar Ulama, K.H Ali Masykur Musa Bahas Peran Ulama Bangun Kemandirian Ekonomi | Kabar Golkar
Baca Artikel Kabar Golkar: https://kabargolkar.com/read/kabar_nasional/30589/seminar-satkar-ulama-k-h-ali-masykur-musa-bahas-peran-ulama-bangun-kemandirian-ekonomi
Selengkapnya: https://kabargolkar.com