Oleh :
Zikal Okta Syahtria
Kepala Sekretariat PP ISNU
Ketua Umum DPP GENINUSA
JAKARTA, GENINUSA — Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), dahulu bernama Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas). Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama dua belas tahun, enam tahun di sekolah dasar, tiga tahun di sekolah menengah pertama, tiga tahun di sekolah menengah atas. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, non formal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksesan masa depan suatu bangsa dan pembimbing seseorang kearah dewasa, baik secara biologis, ekonomis maupun sosiologis. Seseorang harus memiliki kecakapan hidup, sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan dan penting bagi setiap orang. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan dan penting bagi setiap orang. Dunia pendidikan saat ini telah dipengaruhi oleh berbagai perubahan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat. Perubahan tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya tetapi juga dalam bidang social kemasyarakatan.
Meneladani pemikiran akan solusi ala Ki Hajar Dewantoro dengan pendidikan kita akan “Lawan Sastra Ngesti Mulya” yang artinya Dengan Pengetahuan (pendidikan) mencapai kemulyaan. Sebenarnya Bapak Pendidikan Indonesia kita telah memberikan jawaban atas permasalahan pendidikan. Ki Hadjar Dewantoro mengutarakan “Ing Ngarso Sung Tulodo” yang berarti didepan memberi teladan, “Ing Madyo Mangun Karso” yang berarti di tengah memberi bimbingan, dan “Tut Wuri Hadayani” yang berarti di belakang memberi dorongan.
Sudah saatnya kita kembali berpijak pada kalimat magis itu untuk memperbaiki segala permasalahan, baik pada hal pendidikan maupun hal yang lain dalam bernegara. Menurut kalimat tersebut, pendidikan tidak terbatas dalam orientasi terhadap hasil atau angka yang bagus. Pendidikan bukanlah mesin pencetak ijazah. Lebih dari itu, pendidikan adalah cara terbaik untuk membentuk sebuah karakter bangsa. Pendidikan adalah sebuah proses belajar dan menghargai satu sama lain. Kunci utama pendidikan adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah faktor penting untuk memadukan bahwa setiap manusia mempunyai peran dan fungsi yang penting dimanapun dia berada.
Kekuatan kepemimpinan bukan pada kekuasaan, tetapi justru pada partisipasi masyarakat. Karena itu Ki Hajar menggunakan kata depan, tengah dan belakang sebagai bentuk pelibatan seluruh lapisan masyarakat. Kepemimpinan melibatkan masyarakat untuk bernalar dan berpartisipasi aktif dalam setiap kebijakan yang dibuat oleh negara untuk pembangunan nasional.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia. Pembangunan manusia indonesia seutuhnya itu berarti pembangunan yang dapat menyentuh kebutuhan seluruh aspek kehidupan rakyat baik secara material maupun spiritual. hasil-hasil pembangunan itu benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat serta keseluruh wilayah indonesia.
Untuk merealisasikan hakekat dan tujuan pembangunan nasional tersebut, maka pembangunan masyarakat dalam era reformasi sekarang ini, perlu terus ditingkatkan terutama melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang mampu berperan mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat demi tercapainya keberhasilan pembangunan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat yang juga dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat.
Memperhatikan arti penting partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan, dapatlah dikatakan bahwa pelaksanaan pembangunan itu merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat, sehingga perlu dikembangkan secara terus menerus memberikan dukungan yang maksimal di dalam pelaksanaan pembangunan dalam berbagai macam aspek, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kepemimpinan secara partisipatif sejalan dengan nafas demokrasi. Jika hal ini dijalankan oleh berbagai pihak, maka segala masalah bernegara bisa saja terurai tanpa konflik. Dan, tentu saja akan mempunyai dampak besar kepada kemajuan dan daya saing bangsa. Bila masyarakat sudah maju dengan pendidikan yang berkualitas, maka Indonesia bisa menjadi bangsa yang tangguh dan makmur. Tentu saja upaya peningkatan mutu itu harus tetap dalam koridor perundang-undangan dan wawasan ke-Indonesiaan. Komitmen kebangsaan tidak boleh diabaikan dengan alasan apapun. Dan, potret bangsa ini dimasa depan tergantung pada apa yang ditanamkan pada anak-anak di masa sekarang. Sedangkan benteng peradaban yang menjaga itu semua adalah institusi pendidikan. Sebuah perjuangan yang menantang untuk masa depan bukan?