Jakarta, SUARAKYAT — Dalam kegiatan Literasi Merdeka Finansial yang dilaksanakan oleh PK PMII UNUSIA serta Himpunan Mahasiswa EKOSYAR UNUSIA di Aula Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta. Ketua Umum DPP GENINUSA atau lebih dikenal dengan (Cak Zikal) Zikal oktasyahtria, S.E. Menjadi narasumber pada kesempatan kali ini yakni memberikan edukasi terhadap jenjang preunuer di Indonesia, Menteng (13/7/23).
Pada acara tersebut beliau menyampaikan ada 3 Pilar NU yaitu Nahdlatut Tujjar yang berarti Gerakan Ekonomi pada tahun 1998, Taswirul Afkar mengenai kebangkitan pemikiran pada tahun 1922. Nahdlatul Wathon yakni Gerakan Kebangsaan tahun 1924. “Tiga hal ini merupakan pilar NU yang meliputi wawasan ekonomi kerakyatan; wawasan keilmuan, sosial budaya dan wawasan kebangsaan,” Ujar beliau Ketua Umum DPP GENINUSA.
Sejarah Nadhalatul Tujjar yang didirikan oleh Kiai Wahab Hasbullah pada tahun 1918, untuk membenahi perekonomian umat Islam atas keserakahan dan dimonopoli oleh kaum Kolonialisme. Semangat gerakan Nahdhatut Tujjar adalah agar umat Islam tidak selalu menggantungkan perekonomiannya di bawah tekanan kekuasaan kaum Kolonialisme, disamping itu juga umat Islam diajarkan agar bisa menjadi mandiri dalam hal perekonomian. Mengingat kekayaan alam Nusantara yang harus dinikmati dengan sepenuhnya.
Ketua umum DPP GENINUSA menyampaikan pesan berupa untaian mutiara dari KH. Miftachul Akhyar.
“Santri adalah orang yang berpegang teguh pada tali Allah dan agama menajdi pilihan pertama. Selain itu, ia bepegang pada sunnah Rasul, yang kelak menjadi pelita dalam setiap kehidupannya,” jelas KH Miftachul Akhyar, Rais ‘Aam PBNU 2021-2026.
Dan beliau pun menyampaikan, “Saatnya NU diabad ke-2 ini bangkit sebagai organisasi modern yang memiliki teknokrat handal dan memiliki jiwa enterpreunership sehingga NU menjadi organisasi yang mandiri dan tidak mudah untuk diintervensi oleh siapapun, apalagi diperjualbelikan,” tegas Dr.KH.Ali Masykur Musa, SH.,M.Si.,M.Hum, Ketua Umum PP ISNU.
Sejarah Santripreneur merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang dicatat oleh sejarah sebagai pejuang kemerdekaan NKRI, dan pengisi kemerdekaan yang berdedikasi. Tingginya semangat bisnis dan besarnya gelombang gerakan kewirausahaan di dunia santri secara massif nasional pada satu setengah dekade terakhir ini. Yang telah melahirkan generasi santri baru, yaitu santripreneur (manusia yang alim dalam agama, bermoral dalam perilaku, mapan dalam mentalitas, cakap dalam berbisnis, dan berdedikasi dalam karya).
Telah banyak lahir karya-karya atau produk-produk bisnis dan kewirausahaan dari para santripreneur ini, yang tak sekedar bernilai kreatifitas dan inovasi, namun juga bernilai sosial dan keadaban. “Dengan ini tinggi nya semangat bisnis dan besar nya gelombang wirausahaan ini bisa menjadi peluang besar dengan didasari cinta dalan minat kerwirausahaan,” pungkas Cak Zikal.