PEKALONGAN, GENINUSA — Dewan Pimpinan Wilayah GENINUSA Jawa Tengah berkolaborasi diskusi dengan UKM Korps Dakwah Islam Nusantara UIN KH.ABDURRAHMAN WAHID Pekalongan bertema “Peluang Kader Dakwah Dalam Membangun Ekonomi Kreatif di Era Society 5.0”, di Gedung GPT, Aula Ormawa lantai 3, Kamis 1/6/23.
Dalam diskusi tersebut menghadirkan Pemateri yang pertama dari Sekjend DPP GENINUSA Bang Arya Nur Fauzi, SE. Kedua Sofyan, S.Ag. Ketua Umum DPW GENINUSA Jawa Tengah atau yang sering dikenal dengan sebutan Kang Sofyan. Kemudian yang ketiga ada dari Perwakilan Kader UKM Kordais yakni Khoirul Adnani (Kabid.Bidang Humas dan Pengabdian) di temani juga Moderator Amirah Fauzatinnisa’ yang juga Kader UKM Kordais. Turut dihadiri juga beberapa Mahasiswa umum yang sedang santai sore hari di kampus.
Diskusi tersebut membahas pentingnya menganalisis peluang bisnis di dunia dakwah dan sosial ekonomi, menciptakan pemikiran untuk berbisnis dan sekaligus berkhidmat menghidupkan agama. Ada banyak peluang bisnis di dunia, dan yang bisa kita capai 10 sektor peluang ide bisnis ekonomi kreatif digital. Seperti hal nya konten kreator, desain grafis, short movie, produk makanan barang dan seterusnya ujar Arya Nur Fauzi.
Kang Sofyan juga menyampaikan beberapa hal, terkait analisa yang beliau lakukan. Seperti hal nya budaya diskusi yang kurang hidup di kampus kita, banyak Kyai juga yang belum tersorot juga bisa jadi peluang kita menjadi tim official, UMKM Pesantren, Riset Santri, Dunia Percetakan Santri, dan harus belajar dari para pendahulu yakni para tokoh Ulama’ di Pekalongan contoh yakni Simbah KH.Syafi’i Abdul Majid, Mbah Haji Junaid, Mbah Haji Zaky yang tidak hanya pandai dalam agama dan mengasuh pesantren saja. Tapi banyak peran beliau memberi manfaat di bidang Ekonomi, Pendidikan, Sosial Keagamaan, dulu juga pejuang pahlawan dan peninggalannya sampai sekarang masih eksis memberikan banyak manfaat seperti Koperasi Batik, Kospin Jasa, Beberapa Pondok Pesantren Tahfidz dan Kitab, dan masih banyak lagi.
Harapannya semoga kader dakwah tidak banyak berdiam dan harus mengambil peran baik di dunia digital maupun dunia nyata, yang memang kewajiban kita untuk meneruskan perjuangan para ulama terdahulu.