
Jakarta, GENINUSA. com — Agenda SANTRIPRENEUR TALKS dengan Tema “Peradaban santri: Berpendidian, Berdaya, Berkhidmat Membangun Negeri” merupakan kegiatan kolaboratif Dewan Pengurus Pusat Gerakan SantriPreuner Nusantara (DPP GENINUSA) yang diselenggarakan di Aula Masjid Istiqlal pada Jum’at, 14 Maret 2025.
Kegiatan SANTRIPRENEUR TALKS Dibuka secara resmi oleh ketua umum DPP GENINUSA, Zikal Okta Syahtria dan dihadiri langsung oleh Wakil ketua komisi X DRI RI, Himmatul Aliyah. Serta ditemani dengan narasumber dari Deputi 2 BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si, Wakil Rektor III Universitas Mercu buana, Dr. Irmulansati Tomohardjo, M.Si (Diwakilkan) dan Lurah LPDP PKUMI, M. Zakaria Drajat, S.Ag.
Ketua umum DPP GENINUSA, Zikal Okta Syahtria, Usai membuka acara, dirinya menyampaikan bahwa santri juga bisa melakukan revolusi mental terhadap Akhlakul Karimah, melakukan bisnis dan mengelola juga memimpin negara.
Selain itu, Khodijah Sebagai Ketua panitia pelaksana kegiatan juga menyampaikan bahwa dalam kesempatan kegiatan ini dengan tujuan membangun peradaban santri sebagai catatan menuju peradaban dunia serta menjadi aktor penggerak pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan.
“Hari ini kita berkumpul untuk membangun sebuah peradaban santri yang berpendidikan, berdaya dan berkhidmat untuk negeri. Kata Khodijah.
“Tema ini diangkat oleh panitia untuk mencerminkan harapan besar kita bahwa santri, pelajar dan generasi muda Indonesia 2025 itu tidak hanya menjaga nilai-nilai keislaman, nilai-nilai kebangsaan, tetapi mampu menjadi aktor utama dalam pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan, untuk Indonesia emas 2045”, Lanjut Khadijah.
Secara Terpisah, Wakil ketua komisi X DRI RI, Himmatul Aliyah, mengapresiasi dan mendukug Kegiatan SANTRIPRENEUR TALKS sebagai agenda yang produktif bagi generasi hari ini serta masa depa bangsa.
Himmatul Aliyah menyampaikan bahwa kebijakan efesiensi yang dilakukan pemerintah hari ini bukan pemotongan anggaran, tapi mengalokasikan anggaran yang lebih produktif dan yang sangat membutuhkan.
“saya di sini diminta untuk memaparkan arah kebijakan Pendidikan di Indonesia. Di dunia pendidikan, sesuai dengan Inpres no 1 tahun 2025, efesiensi tidak menyasar ke dunia pendidikan dan bantuan sosial. Pada prinsipnya beasiswa pendidikan tidak ada efesiensi”, Ucap Himmatul Aliyah, Wakil Ketua Komisi X DRI-RI Dalam sambutannya, 14 Maret 2025.
“Kalaupun kena, saya yang duluan protes, karena saya bagian dari pemerintah. Kami dari DPR-RI akan tetap berusaha agar pendidikan menjadi prioritas”, Lanjut Himmatul.
Politisi Perempuan itu juga menegaskan, bahwa Pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk keimanan, ketakwaan, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan undang-undang yang berlaku.
“Jadi sebelum cerdas, kita harus punya keimanan dulu. Ketakwaan serta Akhlakul Karimah atau pun akhlak yang mulia juga karakter baik”, Tegasnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa DPR juga ikut menyalurkan dari Kemenpora bantuan usaha untuk pemuda. jika ada yang minat membuka usaha, silahkan ajukan proposal bisa melalui DPR-RI atau langsung kepada Kemenpora.
Trending
Category



